Saturday, October 1, 2016

5 Kesalahan Umum Saat Menulis Cover Letter

5 Kesalahan Umum Saat Menulis Cover Letter

Ada banyak alasan mengapa mengapa Anda telah mengirimkan banyak lowongan pekerjaan namun jarang dipanggil untuk wawancara. Salah satu biang keladinya mungkin adalah cover letter Anda, alias isi surat lamaran kerja, baik dalam bentuk surat fisik maupun email. Jika CV mungkin menunjukkan jenjang pendidikan, pengalaman, dan keahlian Anda, cover letter yang baik dapat menjadi media untuk menunjukkan kepribadian Anda dan seberapa cocok Anda dengan budaya perusahaan tersebut. Di beberapa industri, cover letter bahkan menjadi penentu diterima atau tidaknya seseorang untuk bekerja.

1. Terlalu Panjang atau Terlalu Singkat

Seorang recruiter atau hiring manager mungkin membaca beberapa cover letter sehari dan ketika mereka sampai di cover letter yang isinya berlembar-lembar, besar kemungkinan cover letter tersebut tidak akan dibaca dengan saksama atau malah tidak dibaca sama sekali.

Jika Anda ingin cover letter Anda diperhatikan, tahan keinginan Anda untuk bercerita panjang lebar dan jangan berpikir untuk umbar kisah hidup. Keep it professional. Apa standarnya? Cukup sepanjang satu halaman file Microsoft Word.

2. Terlalu Arogan atau Terlalu Rendah Hati

Sebelum proses wawancara, cover letter adalah kesempatan Anda untuk 'jual diri', jadi tonjolkan keahlian dan prestasi yang Anda miliki, apa yang telah Anda capai, dan skill yang Anda miliki. Di sisi lain, pilih kata-kata Anda dengan cermat agar tidak terkesan berlebihan. Kami tahu Anda adalah "teknisi yang hebat" atau "programmer berbakat", tapi hindari menggunakan kalimat deskriptif dalam surat Anda. Cukup fokus pada deskripsi prestasi yang relevan dengan posisi yang Anda lamar.

3. Kesalahan Pengejaan dan Kosa Kota

Perhatikan tata bahasa Anda karena sedikit banyak, mereka merefleksikan tingkat ketelitian dan tanggung jawab Anda. Jika Anda berpikir, “Loh, kan yang dibaca banyak. Mungkin saja recruiter tidak memperhatikan hal sepele begitu,” coba tanyakan pada diri Anda sendiri seberapa besar Anda menginginkan pekerjaan ini. Apakah Anda berani mengambil risiko lamaran dibuang hanya karena banyak typo?

4. Satu Cover Letter Untuk Semua

Mungkin Anda mengirim lowongan ke beberapa tempat, tapi jangan menggunakan satu cover letter generik untuk semua perusahaan. Utak-atik masing-masing cover letter agar unik dan personal, seperti mencantumkan alasan Anda ingin bekerja di perusahaan itu, update terbaru dari hasil riset Anda mengenai perusahaan, dan mengapa Anda orang yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Kesemuanya menunjukkan antusiasme dan kesiapan Anda bekerja di sana. Lagipula, jika Anda 'blast' cover letter, Anda bisa saja melakukan kesalahan fatal dengan salah menuliskan nama perusahaan yang dituju atau posisi pekerjaan yang Anda incar. 

5. Hanya Mengulang Isi CV


Cover letter seharusnya menjadi pelengkap untuk CV Anda, bukan sekadar CV dalam bentuk narasi. Alih-alih menulis kembali hal yang sudah tertera di CV semisal tingkat pendidikan atau posisi dan kewajiban Anda di perusahaan sebelumnya, fokus pada keahlian, pelajaran, dan pengalaman yang Anda peroleh saat di universitas atau di pekerjaan Anda tersebut. Kuncinya, ambil poin-poin dari CV Anda dan kembangkan lagi.

Preferensi terhadap cover letter adalah perkara subjektif; beberapa recruiter mungkin lebih fleksibel, namun tidak sedikit yang langsung mengesampingkan lamaran Anda karena kesalahan kecil. Untuk amannya, periksa beberapa kali sebelum mengirimkan atau mintalah pendapat teman dan keluarga untuk membaca cover letter Anda.

Kesalahan mana yang pernah Anda lakukan? Anda punya tips menulis cover letter yang baik? Tell us below!

No comments:
Write komentar

Popular Posts

Contact admin

Nama : Ichsan
E-mail : rofiqul.ichsan@yahoo.com
No Handphone : 083815868353
© 2014 Blogger-Mycomputer . Designed by blogger-mycomputer | Distributed By RI-COMP