Saturday, October 1, 2016

8 Etika Berkirim Email yang Wajib Diketahui

Email adalah bagian penting dalam pekerjaan. Terkadang Anda harus berhubungan dengan orang yang belum pernah ditemui dengan email, sehingga etika Anda dalam mengirim email akan menjadi kesan pertama untuk menilai Anda. Berikut ini 8 etika berkirim...

Read More

Bagaimana Menjawab "Apa Kelebihan Anda" Saat Wawancara

Bagi kebanyakan orang, menjawab "Apa kelemahan Anda?", sepertinya terasa lebih sulit daripada "Apa kelebihan Anda?". Padahal sebetulnya jika tidak dipersiapkan dengan baik, pertanyaan mengenai kelebihan Anda tidak sesimpel itu. Kurang rasa percaya diri, kurang mengenal diri sendiri, dan arogansi bisa membuat Anda tersandung saat menjawab.

Kelebihan yang dimaksud di sini cenderung bersifat non-teknis, seperti manajemen waktu yang baik, kemampuan komunikasi, dan lainnya. Tidak yakin apa kelebihan Anda? Kadang kala memang sulit untuk menjadi objektif dengan diri sendiri. Kalau sudah begitu, coba minta pendapat kolega dan teman.

Pertanyaan ini kadang juga muncul dalam bentuk lain, seperti "Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?". Dengan sedikit persiapan, Anda pasti bisa memberi jawaban yang membuat pewawancara mengangguk puas.

1. Pilih sesuai kebutuhan

Daripada menjabarkan sederet sifat positif Anda, pilih satu atau dua yang Anda rasa benar-benar akan meningkatkan peluang Anda dipekerjakan. Untuk ini, Anda perlu meneliti job description yang tertera di lamaran. Misalnya posisi yang Anda lamar ini mengharuskan Anda untuk banyak berinteraksi dengan klien, jadi katakan kalau kekuatan Anda ada di segi komunikasi, fleksibilitas, dan kreativitas.

Alternatif lain, posisikan jawaban tentang kelebihan Anda agar selaras dengan budaya perusahaan. Ini tentu membutuhkan pemahaman Anda terhadap perusahaan tersebut dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di sana. Anda bisa mencari tahu dengan mengikuti pemberitaan di media massa atau ulasan-ulasan di qerja.com.




2. Jangan sombong
Anda tentu ingin membuat pewawancara kagum, tapi hati-hati jangan sampai memberi kesan sombong.

Motif utama di balik pertanyaan ini adalah untuk memastikan kelebihan Anda sejalan dengan visi misi perusahaan, kecocokan Anda dengan anggota tim, dan memahami apa yang membuat Anda unggul dibanding kandidat lain. Hal ini terlebih penting jika perusahaan tersebut dibanjiri lamaran dari kandidat-kandidat lain yang juga memenuhi kualifikasi. Satu keunikan atau kelebihan ekstra mungkin menjadi kunci perusahaan dalam mengambil keputusan.

3. Dukung dengan buktiTidak cukup hanya menjawab apa kelebihan Anda. Elaborasi jawaban Anda dengan menceritakan pencapaian apa saja yang mencerminkan kelebihan Anda tersebut. Mungkin kelebihan Anda terletak di jiwa kepemimpinan, jadi ceritakan kisah ketika Anda sukses memegang sebuah proyek besar yang mengharuskan Anda untuk mengepalai sejumlah bawahan.

Dengan begitu, pewawancara tahu kalau Anda tidak hanya memiliki keunggulan yang dicari oleh perusahaan, tapi juga punya track record sebagai pembuktian. Semoga pewawancara terkesan dengan jawaban Anda.

Read More

Langkah-langkah Sukses Wawancara Tanpa Pengalaman Kerja

Anda yang baru lulus kuliah tentu berharap mendapat pekerjaan impian selepas dari kampus. Maka, Anda mencari setiap iklan lowongan kerja, memoles curriculum vitae secantik mungkin lalu mengirimkannya ke perusahaan dengan harapan mendapat surat balasan. Namun, ketika...

Read More

Delapan Kesalahan Pegawai Magang

Magang adalah salah satu pengalaman terbaik yang bisa diperoleh kaum profesional. Selain menambah kredensial dan terlihat apik di CV, kesempatan networking yang didapat dari periode magang bisa membantu memuluskan perjalanan karier di masa depan.Agar program magang Anda berjalan mulus,...

Read More

5 Cara untuk Kembali ke Mantan Perusahaan

Dengan asumsi proses keluar kerja Anda sebelumnya mulus dan perusahaan tidak punya peraturan yang melarang terjadinya rehiring, kembali bekerja ke perusahaan lama sebetulnya sama sekali tidak mustahil. Di era di mana pindah-pindah kerja dianggap sebagai praktik yang semakin lazim,...

Read More

7 Cara Resign: Dari Baik-Baik Hingga "Kabur"

Setiap hari pasti ada saja pegawai yang memutuskan berhenti kerja dari perusahaan. Menurut situs hrb.org,angka kejadian pengunduran diri pegawai di perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dan Eropa Barat masih di bawah 10 persen. Namun, di beberapa negara Asia, jumlah pegawai yang resign dari perusahaan per hari lebih dari 10 persen.
Fenomena ini menarik perhatian para peneliti. Mereka mencoba menelaah lebih jauh perilaku pegawai saat berhenti kerja. Apakah kepergian seorang karyawan akan menimbulkan dampak positif atau negatif bagi perusahaan? Untuk itu, peneliti bertanya pada 300 pegawai yang telah resign dan 200 manajer yang ditinggalkan oleh bawahannya. Berikut tujuh cara berhenti kerja berdasarkan hasil penelitian yang dilansir pada situs hbr.org.
Berhenti kerja sesuai aturan
Kebanyakan pegawai yang disurvei mengaku keluar dari perusahaan dengan mengikuti petunjuk buku perusahaan. Pertama-tama, mereka bicara dengan manajernya untuk menjelaskan alasan pengunduran diri. Setelah surat resign resmi tiba di meja bos dan divisi sumber daya manusia, pegawai tersebut tidak langsung berhenti. Mereka akan tetap bekerja setiap hari selama dua pekan hingga satu bulan sesuai aturan perusahaan. Dengan begitu, akan terjadi proses transisi kerja yang mulus. Manajer bisa mengatur strategi pemindahan beban tugas yang ditinggalkan pekerja yang resign.
Memberikan apresiasi terhadap perusahaan
Pegawai yang akan resign tidak selalu menganggap perusahaan yang akan ditinggalkan sebagai tempat kerja yang buruk. Bagaimanapun pegawai itu pernah menimba ilmu dan mendapat pengalaman kerja di sana. Sekitar 9 persen pegawai yang disurvei memilih cara pergi yang baik dengan mengungkapkan rasa terima kasih. Mereka bahkan bersedia membantu dalam masa transisi kerja.
In the loop
Ketika kondisi kerja tidak sesuai harapan, seseorang akan resah dan berpikir untuk meninggalkan perusahaan. Sebanyak 8 persen pegawai yang disurvei mengaku menyampaikan hasil kontemplasi ini kepada atasannya sebelum mengajukan surat pengunduran diri. Setelah pembicaraan tersebut, kedua pihak mengambil “ancang-ancang”: pegawai mencari pekerjaan baru, sementara manajer mengatur persiapan organisasi sebelum pegawai tersebut benar-benar keluar.
Mematuhi aturan ala kadarnya
Terkadang seorang pegawai sudah merasa “gerah” bekerja di sebuah perusahaan. Maka, dia hanya berpikir untuk buru-buru resign saja.  Sekitar 29 persen responden pegawai mengaku berhenti kerja sesuai aturan. Namun mereka mengikuti prosedur dengan menyerahkan surat pengunduran diri dan memenuhi persyaratan lainnya. Mereka tak merasa perlu menjelaskan alasan pengunduran diri secara detail kepada manajer.
Menghindari bos
Sekitar 9 persen pegawai yang disurvei mengaku menghindari bos pada hari-hari terakhirnya di kantor. Mereka tetap mengungkapkan keinginan resign pada rekan sejawat serta mengirim surat pada divisi sumber daya manusia sesuai prosedur. Namun, mereka menghindari  manajer dan membiarkan kabar pengunduran diri itu sampai ke telinga bos dengan sendirinya. “Kejutan” ini tentu akan menyulitkan manajer untuk mengatur timnya.
Impulsif
Kabur. Kata-kata itu bisa menggambarkan cara pegawai yang meninggalkan perusahaan secara impulsif. Ada 4 persen responden yang mengaku keluar dari perusahaan tanpa pamit. Mereka akan berhenti masuk kantor kemudian memutus segala jalur komunikasi dengan perusahaan. Pegawai yang meninggalkan tempat kerja secara impulsif akan meninggalkan kesulitan untuk perusahaan. Sebab, tidak ada masa transisi dan manajer akan kerepotan mengatur beban kerja pegawainya.
Pemutusan hubungan
Berdasarkan survei, ternyata satu dari sepuluh pegawai berhenti kerja dengan cara yang buruk. Mereka mencoba merugikan perusahaan dan rekan sejawat. Perilaku ini seringkali diekspresikan dalam bentuk serangan verbal. Hal ini akan merusak hubungan perusahaan dan pegawai yang sudah resign di masa mendatang.
Mana perilaku resign Anda? Atau pernah melakukan beberapa di antaranya?

Meskipin Anda pernah resign dengan "tidak baik-baik", rupanya itu bukan sepenuhnya salah Anda.Para peneliti melihat perilaku yang ditunjukkan pegawai saat akan resign merupakan cerminan manajer dan perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan memperlakukan pegawai dengan layak, maka pekerja juga akan meninggalkan kesan baik saat akan pergi. Sementara jika atasan menekan pekerjanya, maka pegawai akan memilih cara yang buruk saat resign.
Tidak hanya itu, hasil survei ini juga bisa menjadi bahan pelajaran untuk divisi sumber daya manusia. Jika ada pegawai yang mengundurkan diri dengan cara yang tidak baik, maka bisa jadi kemampuan leadership manajer dari pegawai yang bersangkutan harus dievaluasi.
Read More

5 Tanda Kamu Terlalu Keras Bekerja By Famega Syavira

Apakah kamu termasuk orang yang bekerja terlalu keras alias workaholic? Bekerja terlalu keras bisa menimbulkan banyak masalah. Menurut riset, workaholic lebih rentan kena penyakit jantung dan migren. Menurut riset lain, tingkat perceraian pada pasangan workaholic juga...

Read More

Dampak Positif dan Negatif Gonta Ganti Kerjaan

Fenomena “kutu loncat” dalam dunia kerja selalu mengundang pendapat pro dan kontra. Orangtua kita yang lahir pada tahun1950 hingga 1960-an menyarankan agar anak-anaknya setia pada satu pekerjaan dan perusahaan sepanjang karir. Namun, kebanyakan generasi milenial yang...

Read More

7 Jurusan Kuliah Dengan Lapangan Kerja Paling Luas

Saat akan masuk ke universitas tentunya Anda biasanya dihantui pertanyaan, apakah jurusan yang Anda pilih akan memudahkan Anda mendapatkan pekerjaan? Atau Anda akan menghadapi banyak saingan karena jurusan yang Anda pilih cuma punya sedikit kesempatan kerja? Daripada...

Read More

5 Kesalahan Umum Saat Menulis Cover Letter

5 Kesalahan Umum Saat Menulis Cover Letter Ada banyak alasan mengapa mengapa Anda telah mengirimkan banyak lowongan pekerjaan namun jarang dipanggil untuk wawancara. Salah satu biang keladinya mungkin adalah cover letter Anda, alias isi surat lamaran...

Read More

Panduan Menjawab 7 Pertanyaan Paling Susah Dalam Interview Kerja

Panduan Menjawab 7 Pertanyaan Paling Susah Dalam Interview Kerja   Panggilan interview atau wawancara merupakah tahapan paling penting dalam proses penerimaan kerja di sebuah perusahaan. Bila Anda dipanggil untuk proses ini, berarti lamaran dan CV yang...

Read More

Saturday, April 9, 2016

Inilah Perbedaan Sinyal Smartphone 3G / H+ / H / E / 2G / G

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Semakin tinggi sebuah teknologi, seharusnya membuat produktivitas seseorang menjadi lebih praktis pula. Seiring dengan bertambahnya usia zaman, maka kita harus menyadari bahwa kini smartphone semakin canggih dan jaringan yang dapat ia tangkap...

Read More

Keren! 22 Desain Sepatu Sneaker Ini Tentang Sosial Media dan Teknologi Terkenal

Pernah membayangkan bagaimana perusahaan Internet besar seperti Google, Facebook, YouTube, Twitter, WikiPedia, dan perusahan internet lain membuat sebuah Sneaker dengan desain mereka sendiri? Sepertinya sneaker dengan desain teknologi dan sosial media tersebut akan jadi sneaker unik...

Read More

Fitur Terbaru Clash of Clans (COC) Ini Bisa Buat Clan Cepat Naik Level

Menyambut hari jadi fitur Clan Wars yang kedua di dalam game Clash of Clans (CoC), Supercell memberikan hadiah menarik untuk para pemainnya. Hadiah yang diberikan kali ini adalah fitur Double EXP pada Clan Wars.Dengan fitur Double EXP...

Read More

Macam-macam Kartu Rare di Clash Royale yang Wajib Diketahui

Pada game Clash Royale, kartu terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan tingkat kesulitannya. Kartu-kartu tersebut antara lain, kartu Common, kartu Rare, kartu Epic, dan kartu Legendary. Setelah sebelumnya Saya membahas tentang kartu Legendarydan kartu Epic. Di...

Read More
Page 1 of 8123Next

Popular Posts

Contact admin

Nama : Ichsan
E-mail : rofiqul.ichsan@yahoo.com
No Handphone : 083815868353
© 2014 Blogger-Mycomputer . Designed by Bloggertheme9 | Distributed By RI-COMP